SUKAWANGI – Para Legislator yang berasal dari Komisi III dan Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi bersama pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Cipta Karya melakukan kunjungan kerja (Kunker) sekaligus melihat kondisi SDN Sukamekar 03 yang sudah tak layak, Kamis (26/1/23).
Dalam kunjungan tersebut, sempat terjadi perdebatan saat dipertanyakan ke pihak sekolah terkait usulan untuk perbaikan bangunan SDN Sukamekar 03 itu tidak ada.
Padahal menurut pihak sekolah sudah diusulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Bahkan di tahun 2022 sekolah itu mendapat prioritas untuk perbaikan bangunan yang rusak.
“Kita akan melakukan pergeseran untuk perbaikan bangunan sekolah mana yang dianggap masih layak. Mungkin SDN Sukamekar 03 yang kondisinya rusak berat ini yang akan diprioritaskan,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, H Tata Saputra.
“Artinya, di 2024 itu buat yang kita akan geser itu terkait anggarannya. Karena sekolah ini kan sudah sangat tidak layak, juga akibat sering terendam banjir, bangunannya juga sudah sangat rapuh,” tandas Tata Saputra.
Tapi, tambah Tata Saputra, sebelum tanggal 3 Februari 2023 besok, pihaknya akan mengadakan rapat gabungan dengan dinas terkait, Komisi III dan Komisi IV mengenai pergeseran untuk perbaikan sekolah.
Tata Saputra menjelaskan, kunker tersebut tujuannya adalah untuk menyimak dan melihat secara langsung kondisi bangunan sekolah yang rusak.
“Ini akan menjadi masukan Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi untuk ditindaklanjuti dan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui rapat gabungan dengan dinas terkait,” jelasnya.
Menurutnya, temuan di SDN Sukamekar 03 yakni bangunannya banyak yang retak, sebagian besar kaso, reng, eternit, atap, kusen jendela pintu dan juga dinding bangunan sekolah itu juga rusak. Ini perlu segera ditangani untuk perbaikan bangunan tersebut.
“Nah, mungkin pada waktu pengusulan di Musrenbang tidak ada pengawalan. Kali ini kita terjun langsung bersama-sama kawan Komisi III yang akan mengawal terkait kondisi bangunan sekolah yang rusak ini,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Tata Saputra.
Sementara itu, pihak sekolah mengatakan, kondisi bangunan sekolah sangat berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa.
“Iya, jika bangunan sekolah yang kondisinya sudah rusak berat seperti ini sangat berpengaruh pada proses belajar dan mengajar,” ungkap Mumu Muhidin, salah satu guru di sekolah tersebut
Dibeberkannya, sudah hampir 2 tahun kondisi bangunan sekolah ini rusak. Bahkan sampai KBM terpaksa dibagi dua shift, untuk kelas 1, 2, 3 masuk pagi, sedangkan untuk kelas 4,5 ,6 itu masuk siang hingga sore.
Selain itu kata sejumlah guru, infrastruktur bangunan dan meubelair sekolah juga rusak.
“Mohon perhatian pihak Dewan dan Dinas terkait agar segera memperbaiki bangunan yang rusak dan menyediakan meubelair sekolah, sehingga proses KBM dapat berjalan seperti biasanya,” kata salah satu guru. (Adh)