Untuk Menyukseskan Program BAAS, PT BBWM berikan Bantuan di Kecamatan Babelan

Berita1818 Dilihat

BABELAN – Tingginya angka kasus stunting di Kabupaten Bekasi mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Hal tersebut terbukti dengan dikeluarkannya Surat Perintah dari Sekretaris Daerah dengan nomor KP.11.01/9883/DPPKB terkait pembentukkan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kabupaten Bekasi. Program BAAS ini ditujukkan kepada 115 perangkat daerah/unsur terkait untuk turut berpartisipasi dalam menanggulangi 2997 kasus anak stunting yang tersebar di 23 wilayah di Kabupaten Bekasi. Tujuan program BAAS adalah untuk meningkatkan status gizi balita melalui makanan tambahan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun sasaran dari program BAAS yaitu balita stunting dengan berat badan kurang atau sangat kurang.

 

Untuk menyukseskan program BAAS, PT BBWM memberikan bantuan berupa telur dan susu pada Rabu (14/1)

Bantuan BBWM diberikan melalui Kecamatan Babelan yang diterima oleh Sekretaris Kecamatan Beny Yusnandar untuk disalurkan pada masyrakat.

 

PT Bina Bangun Wibawa Mukti (PT BBWM) sebagai salah satu badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Kabupaten Bekasi turut serta menjadi “Bapak Angkat Anak Stunting” dalam program BAAS. PT BBWM menjadi Laison Officer (LO) program BAAS di Kecamatan Babelan dengan 99 kasus anak stunting.

 

“Kasus stunting di Kabupaten Bekasi memang sudah seharusnya menjadi perhatian kita bersama. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan bekerjasama antar berbagai dinas terkait untuk memberikan makanan bergizi, khususnya kepada masyarakat dengan ekonomi rendah, sejak masa kandungan hingga balita,” ujar Prananto Sukodjatmoko selaku Direktur Utama PT BBWM saat ditemui pada acara penyaluran bantuan program BASS di Kecamatan Babelan pada Kamis (14/12).

Berkoordinasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Desa dan Kecamatan, PT BBWM melalui tim Komunikasi Perusahaannya berkoordinasi secara aktif dan tanggung jawab menjalankan program BASS.

“Penurunan angka stunting di Kabupaten Bekasi akan efektif jika melalui kerja kolaboratif antara berbagai dinas terkait dengan berbagai pihak, seperti masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media,” ujar Beny Yusnandar selaku Sekretaris Kecamatan Babelan.

Menurut Beny peran BBWM yang ikut andil dalam penanganan kasus stunting di Kabupaten Bekasi dapat dirasakan manfaatnya oleh keluarga berisiko stunting. Percepatan penurunan jumlah kasus stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan perlu melibatkan berbagai instansi, termasuk swasta. (ADH)