MUARAGEMBONG – Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan melakukan kunjungan ke Kecamatan Muaragembong, pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Dalam kunjungan pertamanya di wilayah pesisir utara Kabupaten Bekasi itu, Dani Ramdan didampingi pejabat terkait, meninjau rencana lokasi pembangunan Jalan Utara Muaragembong sepanjang 40 km di Kampung Muarajaya Desa Pantaimekar.
Pj Bupati Bekasi juga mengunjungi hutan mangrove dan rumah warga yang terdampak abrasi di Desa Pantaimekar serta meninjau Kawasan Konservasi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) di Desa Pantai Bahagia. Lutung Jawa merupakan satwa endemik Indonesia yang terancam punah dan dilindungi undang-undang.
Selain melihat berbagai upaya perbaikan lingkungan yang tengah dilakukan, Dani juga sempat melakukan dialog langsung dengan masyarakat.
Menurutnya, permasalahan di Muaragembong memang sangat kompleks. Namun pada intinya bermuara pada permasalahan status lahan yang berdasarkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi tahun 2011, sebagian besar area yang ditempati penduduk untuk bermukim dan berbudidaya saat ini merupakan kawasan lindung.
“Karena itu kunci penyelesaian masalah di sana adalah penyesuaian RTRW Kabupaten Bekasi. Namun prosesnya bisa memakan waktu dan prosedur yang panjang, karena hampir semua kewenangan perubahan pemanfaatan ruangnya merupakan kewenangan berbagai instansi pusat,” jelasnya.
Dani menjelaskan, Pemkab Bekasi untuk jangka pendek ini akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai instansi pusat pemegang otoritas wilayah kehutanan, seperti Perhutani dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan serta BBWS Citarum dan Ciliwung, yang memiliki ororitas pengelolaan daerah aliran sungai, untuk bisa diijinkan melakukan intervensi program dan infrastruktur dasar.
“Meskipun penyesuaian rencana pemanfaatan ruangnya masih sedang berproses,” ujarnya.
Dani menyebutkan, langkah strategis lainnya, tahun ini Kecamatan Muara Gembong akan menjadi percontohan implementasi program “Data Desa Presisi” yang akan menjadi embrio pengembangan Big Data Desa Kabupaten Bekasi.
“Big Data ini akan menjadi basis data dalam penyusunan kebijakan pembangunan yg lebih komprehensif, ilmiah dan akuntabel,” tandasnya. (Adv)
Komentar